Jumat, 24 April 2015

[Resensi Novel] Tabir Nalar oleh Rynaldo C. Hadi

Judul: Tabir Nalar
Pengarang: Rynaldo C. Hadi
Terbit: tahun 2012
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: 303 hlm

Setelah tiga ribu tahun lamanya berkuasa, akhirnya dominasi bangsa frameless terhadap manusia diruntuhkan oleh Raja Tunggal. Kini kedudukan bangsa frameless dan manusia setara. Namun, tidak semua pihak senang akan kesetaraan itu. Sebuah organisasi rahasia muncul dan mengoyak kedamaian antara frameless dan manusia dengan serangkaian pembunuhan. Cervale Irvana, sang pembaca pikiran, berusaha menguak misteri di balik pembunuhan itu. Ia membuka rahasia organisasi misterius itu dan menemukan kenyataan yang sulit ia percayai.

Sebenarnya cerita buku ini bagus, bikin penasaran. Cumaannnn, alurnya yang bikin malas buat lanjutin. Apalagi sampai tengah cerita, ketika gedung Majelis Raja Tunggal diserbu, jujur saya malas banget buat nerusin baca. Baca satu halaman, berhenti. Nanti pengen lanjut baca lagi, tapi begitu tahu ceritanya lagi pertarungan yang membosankan jadi males ngelanjutin. Adegan baku hantam yang dijabarkan dengan detail terulang lagi saat Cervale bertemu Alevor dan sebagai pamungkas adalah bertarung dengan Pemimpin Majelis Raja Tunggal. Anu, membosankan Kak.. Maaf ya.. 

Sepertinya buku ini masih nyambung sama seri Vandaria Saga yang judulnya Hailstorm dan Redfang. Agaknya urutan sesuai alur ceritanya: Hailstorm, Redfang, Tabir Nalar.

Tokoh utama, Cervale Irvana, tipikal cowok-cowok RPG dengan watak cool, skill above average, wajah tampan, dan rambut yang mencuat kemana-mana. Saya sih sedikit terpesona sama sosok Cervale ini ihiks :")

Setelah susah payah menghabiskan buku ini, saya rasa cukup layak dikoleksi mengingat ceritanya nyambung sama seri Vandaria Saga lainnya.