Selasa, 05 Januari 2016

[Resensi Novel Terjemahan] The Silmarillion oleh JRR. Tolkien


The Silmarillion
JRR. Tolkien

Judul asli: The Silmarillion
Pengarang: JRR. Tolkien
Terbit: tahun 1977
Penerjemah: Tanti Lesmana
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama: tahun 2015
Jumlah halaman: 624 hlm, 20 cm

Ketiga Silmaril adalah batu-batu permata sempurna buatan Feanor, Elf yang paling cemerlang diantara seluruh rasnya. Ketika permata-permata itu dicuri Morgoth, Penguasa Kegelapan pertama, untuk memenuhi maksud dan tujuannya sendiri, Feanor dan kaum kerabatnya mengangkat senjata dan mengobarkan perang dahsyat yang berlangsung sangat lama, untuk merebut kembali ketiga Silmaril. Inilah kisah tentang pemberontakan mereka melawan dewa-dewa, dan sejarah Zaman Pertama yang penuh kepahlawanan di Middle-earth.



Di surat JRR. Tolkien sebenernya udah dijabarin secara ringkas cerita dari buku ini; mulai dari awal terbentuknya dunia, kisah pada Zaman Pertama dan kehancurannya, serta kisah awal dan akhir dari Zaman Kedua. Kemudian di bab akhir buku akan diceritakan rangkuman kisah tentang peristiwa besar yang terjadi pada Zaman Ketiga, yaitu cincin legendaris yang melatarbelakangi kisah The Hobbit dan trilogi The Lord of The Rings. 

Inti cerita buku ini adalah jeng jeng jeng! Perang antara Elves (Manusia nanti juga ikut-ikutan) dengan Bang Morgoth guna memperebutkan tiga biji batu Silmaril. Pertanyaannya adalah: kenapa hanya masalah sepele rebutan batu akik tapi ceritanya bisa epik gini yah?

Ini ada beberapa istilah yang saya deskripsikan sendiri menurut penerawangan saya yang tidak valid:

Iluvatar: semacam Tuhan. Hanya ada satu. Dia yang menciptakan segalanya.
Valar: semacam malaikat. Bisa melakukan apapun kecuali menciptakan sesuatu. Jumlahnya ada 14; 7 cowok, 7 cewek (wew..).
Maia: semacam asistennya Valar. Jumlahnya banyak.
Morgoth aka Melkor: salah satu Valar yang membangkang. Semacam setan kali ya.
Valinor: negeri tempat kediaman Valar di bumi.
Sauron: Maia yang berhasil dihasut Morgoth lalu jadi panglima perang Morgoth yang fabulous.

Jadiiii, pada suatu masa adalah Iluvatar, Tuhan. Dia menciptakan malaikat-malaikat yang disebut Valar. Iluvatar sepertinya sangat menyukai musik, maka diperintahnyalah para Valar untuk menyanyi. Dunia tercipta dari nyanyian mereka dan Iluvatar memerintahkan para Valar untuk mengisi dan mengorganisir dunia. 

Iluvatar lalu menciptakan Anak-Anak Iluvatar untuk ditempatkan di bumi, yaitu Elves dan Manusia. Mereka terbangun di bumi pada zaman yang berbeda. Elves dulu, baru Manusia. 


Para Valar bekerjasama membentuk bumi. Ada Valinor yang merupakan negeri tempat tinggal para Valar, dan Middle-earth negeri tempat Elves dan Manusia kelak terbangun. Tapi, ada satu Valar yang membangkang bernama Melkor aka Morgoth sebab dia ingin menjadi penguasa bumi dan menjadikan Elves dan Manusia sebagai bawahan-bawahannya. Sebab itulah dia selalu merusak hasil karya kawan-kawannya sesama Valar di bumi sehingga akhirnya dia diusir. Morgoth kabur dan diam-diam membangun kerajaannya di Middle-earth. Sedangkan Valar pun hidup damai di Valinor. Mereka menciptakan dua pohon suci untuk menerangi negeri mereka.


Tibalah saatnya ras Elves terbangun dari tidurnya di suatu tempat di Middle-earth. Para Valar merasa iba bila Elves dilukai oleh Morgoth sehingga mereka meminta Elves untuk tinggal bersama mereka di Valinor. Kelak Elf yang tertangkap Morgoth akan disiksa dan diracuni sehingga mereka menjadi Orc. Kasian ya..


Beberapa Elves setuju untuk pindah ke Valinor, tapi yang lain memilih untuk tetap tinggal di tempat asal mereka. Elves yang memilih transmigrasi ke Valinor harus menempuh perjalanan panjang untuk sampai ke sana. Dalam perjalanan panjang itu para Elves terpecah-pecah sebab ada yang memilih untuk tinggal di hutan, bukit, atau pantai yang dilewati. Itulah kenapa Elves terdiri dari bermacam suku, bahasa, dan memiliki kerajaannya masing-masing.

Akhirnya sampailah rombongan Elves di Valinor. Suatu hari seorang Elf ganteng bernama Feanor berhasil menyimpan cahaya dua pohon suci ke dalam tiga butir batu akik bernama Silmaril. Morgoth kepingin punya yang kaya begituan sehingga dia datang ke Valinor dan mencuri ketiga batu Silmaril lalu kabur ke kerajaannya. Maka Feanor pun pergi dari Valinor dan bertekad merebut batu-batu itu.


Ceritanya baguuusss. Secara saya suka cerita fantasi-ghaib-ajaib seperti ini. Kenapa Mr. Tolkien punya imajinasi yang luar biasa gini ya. Sayang, seharusnya lebih banyak bikin cerita lagi supaya daku senangg hehehe. Selesai baca saya suka mengamat-amati peta Middle-earth sambil membayangkan di mana para pemain tinggal, ada kejadian apa di daerah ini, lalu sekarang bagaimana nasib para penumpang kapal Cirdan, lalu lalu Feanor sendiri sekarang lagi apa ya (ngefans ceritanya wkwkwk).