Sabtu, 17 Januari 2015

[Resensi Novel Terjemahan] A Prisoner of Birth oleh Jeffrey Archer


A Prisoner of Birth
Konspirasi Takdir
Jeffrey Archer

Judul asli: A Prisoner of Birth
Pengarang: Jeffrey Archer
Terbit: tahun 2008
Penerjemah: Suyarmanto
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama: 2013
Jumlah halaman: 616 hlm, 20 cm

Andai ia melamar Beth Wilson sehari sebelumnya, atau sehari sesudahnya, Danny Cartwright takkan dituduh membunuh sahabatnya. Namun jika keempat saksi yang memberatkan Danny adalah pengacara, aktor terkenal, aristokrat, dan rekanan perusahaan terkemuka, siapa yang bakal memercayai ucapannya?
Maka dimulailah perjuangan Danny mendapatkan keadilan dari dalam penjara Belmarsh, tempatnya menjalani vonis 22 tahun, hingga peluang emas menghampirinya. Ia pun bertekad menyeret keempat saksi itu ke kursi terdakwa dan memaksa mereka mengucapkan satu kata: bersalah.

Buku pertama Archer yang saya baca. Cukup menikmati dengan alur cerita yang cepat dan tidak berbelit-belit. Penggalan babnya pendek-pendek dan saya suka yang seperti itu, jadi tidak terasa kalau ceritanya panjanggg. Tertarik beli buku ini karena baca sinopsisnya yang bilang kalau lawan si tokoh utama adalah pengacara, aktor terkenal, aristokrat,dan agen properti terkemuka. Wow, bakalan seperti apa ya ceritanya? Tapi sayang, covernya sendiri jelek (tidak gitu suka cover buku yang pake foto orang asli). Kertas yang dipake bukan buram jadi nyaman dibaca. Fontnya kecil, entah pake font apa hehe. Beberapa kalimat dan kata tidak sesuai EYD dan salah ketik. Terjemahannya sendiri kurang bagus, ada beberapa kalimat yang bikin bingung walaupun masih bisa dipahami.



Novel ini bercerita tentang perjuangan seseorang untuk membuktikan dirinya tidak bersalah dalam suatu kasus pembunuhan. Si tokoh utama dituduh membunuh sahabatnya sendiri. Walaupun alur cerita cepat dan tidak berbelit tapi masih agak bingung juga, harus buka-buka lagi halaman sebelumnya supaya paham sebab ada beberapa hal yang tidak diceritain secara detail; seperti latar belakang si tokoh utama. Hal ini bikin saya salah paham, ternyata profil dia berbeda dari bayangan saya sebelumnya.

Beberapa kejadian tidak logis dan masuk akal. Contohnya saat si tokoh utama diceritain meninggal, tetapi keluarganya tidak mengenali bahwa jenasah itu bukanlah anggota keluarga mereka. Pengacara juga tidak mengenali kalau yang dihadapi bukanlah orang yang sesungguhnya, tapi hanyalah orang lain yang menyamar seolah-olah menjadi kliennya. Tokoh utama juga saya anggap jenius. Pendidikannya tidak tinggi-tinggi amat (bahkan tidak lancar baca tulis), namun lama-lama dia belajar dan mampu memahami hal-hal seputar dunia hukum dan bisnis. Dia juga bisa nyambung dan paham cara meghadapi profesional-profesional di bidangnya, seperti pengacaranya dan bankir-bankir terkemuka hingga akhirnya mampu mengelola aset milik seorang bangsawan dengan baik. Semua itu dipelajari hanya dalam waktu 2 tahun dan dilakukan ketika si tokoh utama di dalam penjara. Wow! Saya jadi bayangin kalau si tokoh utama itu adalah orang yang amat mirip wajahnya dengan orang lain yang ditirunya bahkan bisa meniru cara bicara, gerak tubuh, tingkah laku, dan pola pikirnya dengan sangat baik. Ckckck..

Di samping semua keajaiban yang diberikan penulis kepada si tokoh utama, ceritanya sendiri cukup menarik. Bab-bab terakhir menurut saya ceritanya paling bagus karena persidangan melibatkan mantan hakim yang terkenal dan punya reputasi yang baik. Jadi lumayan bikin cerita tambah seru.

Makasih udah baca resensi saya, moga bisa memberi manfaat untuk pembaca semua. Jangan lupa tinggalin kritik, saran, komen di kolom bawah ya. Trims!