Sabtu, 04 Juli 2015

[Resensi Novel] Hailstorm oleh Fachrul R.U.N.


Judul: Hailstorm
Pengarang: Fachrul R.U.N.
Terbit: tahun 2011
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: 419 hlm

Ketiganya berpusar bagai badai, terpusat pada satu keluarga: Hailstorm. Bahkan sosok digdaya, Raja Deimos Amurdad, menerjang ke dalam pusaran badai lewat tawarannya yang terlalu menggiurkan untuk ditolak: kekuatan penakluk segala! Mereka yang menginginkan anugerah itu harus mengatasi tantangan maha dahsyat di tempat maha berbahaya: Reigner, alam kematian.
Semua berlomba mendapatkan kekuatan itu. Jika berhasil, mereka akan mempunyai senjata untuk menumbangkan Sang Raja Tunggal. Jika gagal, kematian menjadi hal yang tak terelakkan. Segala cara untuk mengumpulkan pasukan hebat ditempuh Hailstorm. Bahkan cara kotor. Menyandera keluarga kesatria veteran Lavinia, yang sesungguhnya ia tak ingin kembali mengangkat pedang.

Klan Hailstorm berhasil menangkap murid seorang pejalan cakrawala yang bisa membuka portal Grand Ark, menuju ke Reigner. Pemimpin klan, Arius, mengirim pasukan percobaan untuk masuk ke Grand Ark. Seminggu kemudian portal kembali dibuka. Beberapa prajurit yang berhasil selamat melaporkan kisah perjalanan mereka selama di dalam Reigner. Yang menarik, seorang raja deimos, Amurdad, menawarkan kerjasama dengan Klan Hailstrom. Amurdad meminta agar Arius mengirimkan orang-orang pilihannya ke Reigner untuk diuji olehnya. Kekuatan dan pasukan deimos akan diberikan sebagai imbalan bagi orang yang layak dan lolos uji. 

Iridio, anak dari Arius, turut serta dalam rombongan yang akan dikirim ke Reigner. Dia merekrut Lavinia, mantan prajurit Klan Hailstorm. Hari yang ditentukan tiba, dan rombongan berani mati yang terdiri dari kesatria-kesatria pilihan itu pun memasuki Reigner. Di Reigner Amurdad sudah menunggu. Rombongan itu dibawa ke kastil Amurdad dengan menaiki Samarvis (saya sih nangkepnya kaya Pteranodon..). Di kastil terjadi negosiasi antara Amurdad dengan Iridio, yang menjadi pemimpin rombongan. Perjanjian disepakati. Rombongan manusia itu harus melewati sebuah medan yang penuh dengan deimos. Siapa yang berhasil selamat masing-masing akan mendapatkan kekuatan dari Amurdad ditambah pasukan deimos dan taktik perang dari Amurdad khusus untuk Klan Hailstorm. Amurdad mengirimkan ajudannya, Reedra, sebagai penunjuk jalan.

Rombongan itu banyak menemui rintangan. Korban semakin banyak berjatuhan. Akhirnya diketahui bahwa pemimpin wilayah itu adalah Aurelio, seorang frameless musuh bebuyutan Lavinia yang mati lalu masuk ke Reigner. Singkat cerita, sampailah rombongan itu di kastil bekas milik Reedra. Di sana mereka diserang oleh Aurelio. Reedra membawa mereka kabur lewat lorong rahasia dan sampai di suatu tempat yang terbusuk di antara tepat-tempat sebelumnya. Di tempat itu mereka dihadang oleh Eriale, bawahan Aurelio.

Eriale berhasil disingkirkan dan rombongan yang hanya tersisa Lavinia dan Merryweather meneruskan perjalanan dalam kondisi kelelahan dan terluka. Bahkan Iridio pun mati. Musuh terakhir yang harus dikalahkan, yaitu Aurelio datang juga menghadang mereka. Pertarungan pun terjadi dan tentu saja akhirnya Aurelio berhasil dikalahkan. Mereka berhasil sampai ke tujuan akhir mereka, kastil Amurdad. Dua orang itu mendapatkan kekuatan deimos dan pasukan deimos untuk Klan Hailstorm. Khusus Merryweather, dia memutuskan agar dirinyalah yang dijadikan avatar oleh Amurdad (semacam "menjual jiwa" pada iblis, dimana nanti tubuh dan pikiran Merryweather bisa dikendalikan oleh Amurdad). Tujuannya tentu saja untuk mempelajari dunia manusia dan kelak bisa melakukan strategi terselubung untuk menguasai dunia dengan "menyamar" menjadi manusia.

Akhirnya, dua orang itu berhasil pulang ke dunia manusia. Merryweather diangkat menjadi anggota keluarga Hailstrom dan merubah namaya menjadi Justina Hailstorm. Sedangkan Lavinia kembali hidup damai bersama kelaurganya..

Ha! Menarik sekali! Tentu saja kisah selanjutnya yang dinanti adalah sepak terjang dari tokoh Justina. Dia yang sudah "dirasuki" oleh Amurdad sekarang  duduk di belakang layar sebagai politikus Klan Hailstrom. Amurdad, melalui Justina, pastinya akan melancarkan strategi yang paling menguntungkan yang tujuan finalnya adalah menggulingkan Sang Raja Tunggal dan menguasai dunia. Hiii merinding bayanginnya. Endingnya bagus, bikin penasaran tapi juga gak gantung. Mas Fachrul pintar bikin cerita ^^

Namun, ada juga beberapa hal yang kurang pas. Banyak penggunaan istilah yang rasanya gak cocok dipakai untuk cerita dengan latar belakang seperti ini. Penggunaan istilah "Boss", "alat kelamin", "ibu-ibu ngerumpi" rasanya kurang passss.. Lalu alur cerita yang lambat nian. Apalagi saat rombongan Iridio berada di wilayah deimos. Adegan-adegannya diceritakan sangat lambat dan membosankan. Saya ngantuk beneran.. 

Secara keseluruhan saya suka buku ini karena ceritanya yang bagus, kelam, banyak tokoh yang mati (dan gak terduga lho, siapa aja yang bakal mati..), dan jalan cerita yang juga gak terduga! Seakan dunia tidak akan bisa selamat dan nantinya jatuh ke tangan iblis kalau baca buku ini (dan cerita-cerita Vandaria Saga karangan Mas Fachrul lainnya).


Eh,tapi ada yang bikin tanda tanya. Trauma apa yang menimpa Lavinia jaman dahulu? Apa itu peristiwa Harestus? Di buku mana saya bisa baca kisahnya?