Minggu, 21 Juni 2015

[Resensi Novel Terjemahan] The Invention of Hugo Cabret oleh Brian Selznick


Judul asli: The Invention of Hugo Cabret
Pengarang: Brian Selznick
Terbit: tahun 2007
Penerjemah: Marcalais Fransisca
Penerbit: Mizan Fantasi
Cetakan pertama: Januari 2012
Jumlah halaman: 543 hlm

Kehadirannya bagaikan hantu. Hugo menyelinap dari satu bilik ke bilik lain, menyusuri lorong tak terlihat, dan mengendap-endap di bawah temaram lampu stasiun kota. Tak seorang pun tahu, Hugo menyembunyikan sebuah rahasia besar warisan mendiang ayahnya, satu-satunya pengikat dirinya dengan masa lalu sekaligus masa depan. Namun, semua berubah ketika dia berjumpa seorang pria tua berwajah muram yang selalu berusaha menguak rahasia besar Hugo. Apa hubungan antara pria tua itu dengan rahasia Hugo?


Salah satu buku bagus kesukaan saya! Alurnya cepat, ilustrasinya indah, ceritanya sendiri memikat, bahkan covernya pun ciamik! Ide ceritanya unik, risetnya mendalam. Gak bosan bacanya, langsung dilahap habis! Walaupun alurnya cepat, Mr Selznick piawai merangkai kalimat sehingga mampu menggambarkan apa yang ingin disampaikannya kepada pembaca.

Pembaca bener-bener dimanjakan oleh artwork yang cantik. Halaman pertama buku saja kita sudah disuguhi ilustrasi indah sampai beberapa halaman berikutnya. Halaman-halaman selanjutnya pun akan dipenuhi oleh ilustrasi dari Mr Selznick. Banyak sekali gambar indah. Saya suka, saya suka! 

Covernya apik. Gak bosan-bosan memandangnya. Dirancang sendiri oleh Sang Penulis. Tidak ada sesuatu yang berbau sihir dalam cerita ini, tapi entah bagaimana terasa aura magisnya. Suka! 

Karakter favorit saya Hugo. Pribadinya yang kuat dan tegar membuat saya simpatik. Mr Selznick sepertinya menyukai seorang anak yang yatim/piatu untuk dijadikan sebagai tokoh utamanya. Tidak diceritakan secara mendalam riwayat keluarganya. Di buku ini pun sosok ibu Hugo tidak disinggung sama sekali.
Adegan favorit di buku ini ada di halaman 388. Aw aw!

Meskipun semua jam di stasiun rusak, pikir Hugo, waktu tidak akan berhenti. Bahkan tidak meskipun kita sangat menginginkannya.

Seperti saat ini.

Kalimat yang walaupun tersirat, perasaan Hugo kepada Isabelle mampu kukecap hingga sangat terasa manisnya..

Kekurangannya tentu saja ada: ilustrasinya kenapa hitam putihhh.. Oh, satu lagi, penasaran seperti apa ibu Hugo hehe..

Nasehat buku ini: siapa pun kamu, apa pun kondisi kamu, situasi tidak akan menghalangimu mencapai cita-cita dan mimpimu.

Saya mau tulis ringkasannya tapi rasanya kok sayang. Biar temen-temen baca sendiri aja karena most of all: buku ini layak dikoleksi ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar