Kristalisasi
Alexia Deechen, Melody Violine, Aryo Pratomo, Harbowoputra, Andry Chang, Pratama Wirya, Rynaldo C. Hadi, Iris Aegis, Ami Raditya, Hans J. Gumulia
Judul asli: Kristalisasi
Pengarang: Alexia Deechen, Melody Violine, Aryo Pratomo, Harbowoputra, Andry Chang, Pratama Wirya, Rynaldo C. Hadi, Iris Aegis, Ami Raditya, Hans J. Gumulia
Terbit: tahun 2012
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: 266 hlm
Semesta Vandaria memendam beragam kisah menawan. Bisikan Sang Angin menuntun Evander Evrard dalam duelnya sebagai komandan Isfaris. Vaeran tidak segan-segan menghukum manusia-manusia penyebab Padamnya Bintang-Bintang Vaeran sendiri, hingga seorang Pejalan Cakrawala memutuskan untuk campur tangan. Sebulan sekali, Hamon menyaksikan anak manusia dijadikan bahan baku Batu Filsuf di Kastel Deimos. Suatu pagi pada Musim Gugur, Murid Akademi Sihir Holstok bernama Lena terbangun dan mendapati seekor naga bening dalam kamarnya.
Dengan Nyanyian Alam, Fyanei berusaha menyelamatkan desanya dari longsor. Gael Grifon berguru kepada seorang frameless tua yang sinis demi menjadi manusia penyihir di Padang Hijau Atap Merah. Tiga buah Relik Agung Gallizur dicari untuk menghadapi jenderal Deimos keji dan salah satunya telah dipegang Athalos, pemuda misterius yang hilang ingatan. Di Bawah Bulan Separuh kota perdagangan Zarkand, seorang pencuri bertekad mengambil kembali kristal miliknya. Beri Kami Damai adalah tugas terakhir Arvena, seorang penyair yang sering membohongi rakyat dengan syair kepahlawanan. Pentagon menghadirkan masa lalu lima tokoh yang akan memegang kunci nasib Benua Elir.
Tiga zaman, tiga benua, sepuluh kisah yang mengkristal dalam satu semesta Vandaria...
Fun bacanya! Cerita-ceritanya ringan. Mayoritas bercerita tentang perseteruan antara frameless dengan manusia.
Buku kompilasi berisi sepuluh kisah berbeda yang ditulis oleh sepuluh pengarang berbakat. Beberapa penulis adalah seorang amatir dan tidak terlalu produktif tapi tulisan mereka cukup bagus. Penulis favorit saya adalah Alexia Deechen dan Iris Aegis. Mereka pandai merangkai kata menjadi kisah yang mengalun indah. Pendiskripsian mereka juga bagus seolah kita juga bisa merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh dalam cerita dan mampu membayangkan seperi apa Dunia Vandaria itu.
Buku kompilasi berisi sepuluh kisah berbeda yang ditulis oleh sepuluh pengarang berbakat. Beberapa penulis adalah seorang amatir dan tidak terlalu produktif tapi tulisan mereka cukup bagus. Penulis favorit saya adalah Alexia Deechen dan Iris Aegis. Mereka pandai merangkai kata menjadi kisah yang mengalun indah. Pendiskripsian mereka juga bagus seolah kita juga bisa merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh dalam cerita dan mampu membayangkan seperi apa Dunia Vandaria itu.
Ada beberapa cerita yang kurang menarik, tapi ada juga yang sangat mengena. Di Bawah Bulan Separuh adalah salah satu cerita favorit saya. Penulis mengangkat cerita dari sisi gelap Dunia Vandaria, di mana tidak semua manusia bahkan frameless hidup dengan aman dan damai. Selain itu judul Padang Hijau Atap Merah juga cerita yang menarik. Kisahnya lucu dan gaya penulisannya seperti dongeng. Seakan-akan cerita itu hanyalah hikayat di dalam semesta Vandaria.
Ada sepuluh cerita pendek di dalam buku ini:
1. Bisikan Sang Angin oleh Alexia Deechen
Bercerita tentang seorang komandan negeri Isfaris bernama Evrard yang pingsan lalu diselamatkan oleh seorang frameless ketika pasukan frameless menyerbu negeri tersebut. Ironisnya, frameless yang menyelamatkan Evrard adalah komandan pasukan frameless sendiri yang bernama Haleine.
Cerita yang saya suka. Masa lalu Evrard dan Haleine sama-sama misterius. Penulis bisa mendeskripsikan sesuatu dengan baik. Ceritanya sangat tipikal tapi menarik.
2. Padamnya Bintang-Bintang Vaeran oleh Melody Violine
Seorang penyihir frameless bernama Vaeran membunuh Charnd, seorang penyair, karena menganggap penyair tersebut telah membuat Melviola, pemain viola kesayangan Vaeran, kehilangan bakatnya. Penyebabnya ternyata Charnd dan Melviola saling jatuh cinta. Akibatnya nada-nada viola yang dimainkan Melviola menjadi berubah karena adanya perasaan cinta di dalam dirinya.
Mentah dan murni. Seakan-akan cerita ini terjadi beratus-ratus tahun yang lalu, pada masa-masa awal terciptanya Vandaria. Tema cerita roman yang sederhana tapi indah. Endingnya bikin penasaran.
3. Batu Filsuf oleh Aryo Pratomo
Seorang anak yang tinggal bersama gurunya di sebuah kastil. Setiap satu bulan sekali, Sang Guru mendapat kiriman seorang anak manusia dan dia mengubahnya menjadi sebuah batu permata. Hal itu sudah dilakukan ribuan kali dimulai sejak para leluhur mereka. Tujuannya adalah untuk membuka pintu menuju surga Eden, dan bahkan membuat surga yang baru.
Ceritanya kurang menggigit, endingnya kurang klimaks hehe..
4. Musim Gugur oleh Harbowoputra
Bercerita tentang murid sekolah sihir Holstok bernama Lena yang tiba-tiba diikuti oleh seekor naga. Setting waktunya bergantian antara kejadian 500 tahun yang lalu dengan 500 tahun kemudian.
Saya agak bingung sama alur dan jalan ceritanya. Penulisnya kurang detail (atau mungkin kurang oke dalam mendeskripsikan sesuatu, ya) jadi saya gak nangkep apa maksudnya si penulis. Gaya penulisannya kaya baca cerita anak-anak.
5. Nyanyian Alam oleh Andry Chang
Seorang gadis bernama Fyanei yang berhasil menyelamatkan desanya dari musibah longsor berkat nyanyian magisnya yang mampu menahan longsoran tanah.
Cerita yang sangat simpel. Terlalu tipikal. Rada membosankan. Tapi ada pesan moral dalam cerita ini: jangan menggunduli hutan, ya.
6. Padang Hijau Atap Merah oleh Pratama Wirya
Seorang manusia yang ingin belajar sihir dan berusaha membujuk soerang frameless agar bersedia menjadi gurunya.
Ini cerita lucu dan sederhana. Seperti membaca cerita lepas dalam sebuah dongeng. Seakan-akan cerita ini hanyalah hikayat, tidak nyata, dalam sebuah dunia Vandaria yang sama tidak nyatanya.
7. Relik Agung Gallizur oleh Rynaldo C. Hadi
Bercerita tentang seorang pemuda yang berhasil menemukan salah satu dari tiga benda pusaka milik Gallizur. Singkat cerita, ketiga benda pusaka itu akhirnya berhasil ditemukan dan salah satunya dihancurkan menggunakan dua pusaka sisanya sehingga lepaslah segel yang membelenggu deimos bernama Semiazas.
Ceritanya membosankan. Terlalu banyak intrik yang tidak perlu.
8. Di Bawah Bulan Separuh oleh Iris Aegis
Seorang anak gelandangan yang sepertinya memiliki takdir yang hebat. Dia berusaha mencuri uang milik gelandangan tua tapi yang didapatnya malah sebutir kristal yang sangat indah. Si gelandangan tua berkata bahwa benda itu adalah milik si bocah dan dia sudah menunggunya selama ribuan tahun.
Ceritanya bagus dan endingnya bener-bener bikin penasaran. Gantung banget. Semacam ini cerita baru prolognya aja.
9. Beri Kami Damai oleh Ami Raditya
Bercerita tentang seorang penyair bernama Arvenia yang selalu ikut ke medan perang. Dia menyampaikan kebohongan kepada rakyatnya, berkata bahwa para prajurit bertempur dengan gagah berani dan gugur dengan terhormat, padahal tidak seperti itu kenyataanya.
Apa ya, serasa ada yang mengganjal di cerita ini. Sejak awal konsep tentang penyair yang selalu ikut di garis depan medan pertempuran rasanya tidak bisa dibayangkan. Pesan moral dalam cerita ini: jangan berbohong meskipun pahit kenyataanya.
10. Pentagon oleh Hans J. Gumulia
Cerita kompilasi di dalam buku kompilasi. Ceritanya yang hanya sepotong-sepotong jadi bikin malas nulis sinopsisnya. Jadi intinya ada lima cerita pendek berbeda di dalam cerita pendek ini. Dan sepertinya kelima cerita ini nantinya akan saling bertautan. Entah di buku seri Vandaria Saga yang mana saya bisa menemukan cerita ini supaya bisa membaca versi utuhnya. Padahal penasaran juga nih sama kelanjutan ceritanya. Hhh..
Ada sepuluh cerita pendek di dalam buku ini:
1. Bisikan Sang Angin oleh Alexia Deechen
Bercerita tentang seorang komandan negeri Isfaris bernama Evrard yang pingsan lalu diselamatkan oleh seorang frameless ketika pasukan frameless menyerbu negeri tersebut. Ironisnya, frameless yang menyelamatkan Evrard adalah komandan pasukan frameless sendiri yang bernama Haleine.
Cerita yang saya suka. Masa lalu Evrard dan Haleine sama-sama misterius. Penulis bisa mendeskripsikan sesuatu dengan baik. Ceritanya sangat tipikal tapi menarik.
2. Padamnya Bintang-Bintang Vaeran oleh Melody Violine
Seorang penyihir frameless bernama Vaeran membunuh Charnd, seorang penyair, karena menganggap penyair tersebut telah membuat Melviola, pemain viola kesayangan Vaeran, kehilangan bakatnya. Penyebabnya ternyata Charnd dan Melviola saling jatuh cinta. Akibatnya nada-nada viola yang dimainkan Melviola menjadi berubah karena adanya perasaan cinta di dalam dirinya.
Mentah dan murni. Seakan-akan cerita ini terjadi beratus-ratus tahun yang lalu, pada masa-masa awal terciptanya Vandaria. Tema cerita roman yang sederhana tapi indah. Endingnya bikin penasaran.
3. Batu Filsuf oleh Aryo Pratomo
Seorang anak yang tinggal bersama gurunya di sebuah kastil. Setiap satu bulan sekali, Sang Guru mendapat kiriman seorang anak manusia dan dia mengubahnya menjadi sebuah batu permata. Hal itu sudah dilakukan ribuan kali dimulai sejak para leluhur mereka. Tujuannya adalah untuk membuka pintu menuju surga Eden, dan bahkan membuat surga yang baru.
Ceritanya kurang menggigit, endingnya kurang klimaks hehe..
4. Musim Gugur oleh Harbowoputra
Bercerita tentang murid sekolah sihir Holstok bernama Lena yang tiba-tiba diikuti oleh seekor naga. Setting waktunya bergantian antara kejadian 500 tahun yang lalu dengan 500 tahun kemudian.
Saya agak bingung sama alur dan jalan ceritanya. Penulisnya kurang detail (atau mungkin kurang oke dalam mendeskripsikan sesuatu, ya) jadi saya gak nangkep apa maksudnya si penulis. Gaya penulisannya kaya baca cerita anak-anak.
5. Nyanyian Alam oleh Andry Chang
Seorang gadis bernama Fyanei yang berhasil menyelamatkan desanya dari musibah longsor berkat nyanyian magisnya yang mampu menahan longsoran tanah.
Cerita yang sangat simpel. Terlalu tipikal. Rada membosankan. Tapi ada pesan moral dalam cerita ini: jangan menggunduli hutan, ya.
6. Padang Hijau Atap Merah oleh Pratama Wirya
Seorang manusia yang ingin belajar sihir dan berusaha membujuk soerang frameless agar bersedia menjadi gurunya.
Ini cerita lucu dan sederhana. Seperti membaca cerita lepas dalam sebuah dongeng. Seakan-akan cerita ini hanyalah hikayat, tidak nyata, dalam sebuah dunia Vandaria yang sama tidak nyatanya.
7. Relik Agung Gallizur oleh Rynaldo C. Hadi
Bercerita tentang seorang pemuda yang berhasil menemukan salah satu dari tiga benda pusaka milik Gallizur. Singkat cerita, ketiga benda pusaka itu akhirnya berhasil ditemukan dan salah satunya dihancurkan menggunakan dua pusaka sisanya sehingga lepaslah segel yang membelenggu deimos bernama Semiazas.
Ceritanya membosankan. Terlalu banyak intrik yang tidak perlu.
8. Di Bawah Bulan Separuh oleh Iris Aegis
Seorang anak gelandangan yang sepertinya memiliki takdir yang hebat. Dia berusaha mencuri uang milik gelandangan tua tapi yang didapatnya malah sebutir kristal yang sangat indah. Si gelandangan tua berkata bahwa benda itu adalah milik si bocah dan dia sudah menunggunya selama ribuan tahun.
Ceritanya bagus dan endingnya bener-bener bikin penasaran. Gantung banget. Semacam ini cerita baru prolognya aja.
9. Beri Kami Damai oleh Ami Raditya
Bercerita tentang seorang penyair bernama Arvenia yang selalu ikut ke medan perang. Dia menyampaikan kebohongan kepada rakyatnya, berkata bahwa para prajurit bertempur dengan gagah berani dan gugur dengan terhormat, padahal tidak seperti itu kenyataanya.
Apa ya, serasa ada yang mengganjal di cerita ini. Sejak awal konsep tentang penyair yang selalu ikut di garis depan medan pertempuran rasanya tidak bisa dibayangkan. Pesan moral dalam cerita ini: jangan berbohong meskipun pahit kenyataanya.
10. Pentagon oleh Hans J. Gumulia
Cerita kompilasi di dalam buku kompilasi. Ceritanya yang hanya sepotong-sepotong jadi bikin malas nulis sinopsisnya. Jadi intinya ada lima cerita pendek berbeda di dalam cerita pendek ini. Dan sepertinya kelima cerita ini nantinya akan saling bertautan. Entah di buku seri Vandaria Saga yang mana saya bisa menemukan cerita ini supaya bisa membaca versi utuhnya. Padahal penasaran juga nih sama kelanjutan ceritanya. Hhh..