Minggu, 13 November 2016

[Resensi Novel Terjemahan] Under The Dome oleh Stephen King


Under The Dome
Di Bawah Kubah
Stephen King

Judul asli: Under The Dome
Pengarang: Stephen King
Terbit: tahun 2009
Penerjemah: Gita Yuliani
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama: 2013
Jumlah halaman: 576 hlm (buku I), 528 hlm (buku II)

Pada suatu hari yang biasa di Chester's Mill, Maine, tiba-tiba sebuah "kubah" turun menutupi kota itu dan mengisolasinya dari belahan dunia lain. Pesawat-pesawat terbang jatuh karena menabrak kubah itu, orang-orang yang sedang berada di kota tetangga terpisah dari keluarga mereka yang berada di dalam kubah. Tak seorang pun tahu dari mana kubah itu datang, dan kapan akan terangkat kembali. 
Dale Barbara - veteran perang Irak - bersama Julia Shumway - asisten dokter di rumah sakit - dan tiga anak pemberani, berusaha menyelamatan kota itu dari kekacauan dan dari pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi. Tetapi musuh terbesar mereka adalah kubah itu sendiri. Sebab waktunya semakin singkat.



Salah satu buku favorit saya! Aaaaaakk! Saya mau beli lagi dan bakal disimpen buat koleksi pribadi secara yang lama udah kucel dibawa kemana-mana. Ini buku Stephen King pertama yang saya baca hahahahahah! Jadi penasaran banget nget sama buku-buku lainnya. Ada rekomendasi judul yang paling oke?

Kesan pertama saya baca halaman pertama: banyak banget tokohnya. Apa itu nanti bakal kepake semuanya? Apakah semuanya bakal mempengaruhi jalan cerita?

Dari sekian banyak tokoh akan ada beberapa tokoh utama yang mendominasi cerita. Tokoh-tokoh ini mendapatkan porsi yang sama. Sudut pandang bergantian. Plot ceritanya bagus dan nasib semua tokoh saling terhububg secara tidak terduga. Pemenggalan cerita tiap-tiap bab sempurna sehingga bikin saya penasaran. Seperi film serial yang bersambung saat adegan lagi seru-serunya dan bikin tidak sabar nunggu hari esok untuk tahu kelanjutan ceritanya. Pokoknya cerita setiap babnya seru dan selalu bikin penasaran. Semakin mendekati akhir, semakin serulah ceritaya. Apalagi setelah kemunculan bintang-bintang merah muda. Waaaahhhhh.. apakah itu bintang-bintang merah muda? Penasaraaannnnnn!

Saya suka ide ceritanya. Sederhana tapi bisa diramu jadi cerita yang menarik. Apa yang akan terjadi apabila sekelompok manusia dengan berbagai karakter dan kepentingan dikurung tanpa akses apa pun dan kemana pun, dengan sumber daya yang semakin lama semakin menipis? 

Spoiler alert!

Saya juga suka konsep Stephen King tentang makhluk yang menciptakan kubah itu - mereka sama saja seperti kita, manusia. Mereka hanya ingin bermain-main. Mereka tidak ingin menginvasi bumi. Bayangkan kita yang dikurung ini adalah koloni semut, dimana makhluk-makhluk itu adalah anak-anak yang suka mengganggu semut. Anak-anak itu hanya ingin bersenang-senang, mereka tidak ingin merebut dan menduduki wilayah semut. Hanya penasaran, ingin tahu apa yang akan terjadi kalau kita mengutak-atik sarang semut, atau mencabuti sayap serangga, atau melempari kucing dengan batu. Dan kita tidak akan mampu menang dari anak-anak itu. Kita hanya bisa menunggu sampai mereka bosan dan meninggalkan kita. Atau kita bisa memohon agar mereka berhenti menganggu kita. Itulah jalan keluar paling tidak biasa ketika manusia diserang oleh alien (kalau kita mau menyebut mereka alien). Biasanya dalam cerita fiksi cara menghalau alien adalah dengan melawan balik. Tapi cara dan sudut pandang yang digunakan Stephen King berbeda. Itulah yang bikin spesial.

Ada beberapa hal kecil yang menarik buat saya. Chester's Mill adalah kota kecil dan penduduknya saling mengenal. Saya suka cara mereka saling panggil dengan nama julukan. Samantha jadi Sammy, Romeo jadi Rommie, Barbara jadi Barbie, Junior jadi Junes, Eleanor jadi Norie. Saya juga mengamati bahwa ternyata di dalam kekacauan dan kepanikan yang terjadi, yang bisa dilakukan para tokohnya hanya menunggu. Dan ternyata menunggu adalah jalan keluar terbaik. 

Saya baru pertama baca buku Stephen King dan saya pikir bakal serius karena genre beliau. Vulgar dan sadis memang benar. Tapi ternyata ada yang lucu, lho. Banyak adegan dan kalimat yang bikin senyum-senyum. Seperti situasi yang digambarkan di hal. 495. 

Buku yang bikin saya tidak pengen buru-buru namatin, karena kalau sudah selesai maka saya harus berpisah sama tokoh-tokohnya. Tokoh favorit saya tentu saja Barrrrrbbbbiieeee. Saya paling pengen punya kekuatan super kaya punya Barbie, dimana dia bisa nahan amarah sekaligus bertindak logis. Pokoknya, "intinya adalah bersikap ramah terhadap orang-orang yang sebetulnya ingin kauludahi." hal 440. Lalu ada Junior, tokoh yang bisa bikin jatuh cinta dan benci secara bersamaan hahahaha. Dan Carter, saya penasaran seperti apa sosoknya kalau digambarkan secara visual. 

Kubah. Di satu sisi mengacaukan kehidupan, di sisi lain mempererat ikatan. Saya pikir kubah adalah anugerah dari Tuhan. Dia ingin menyampaikan suatu pesan pada manusia dengan caraNya sendiri.

Dalam segala hiruk pikuk,kekacauan, kepanikan, tragedi, drama; kejadian kubah hanya berlangsung selama seminggu! Bayangkan!




3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Hai penulis, saya sangat apresiasi ulasan Anda mengenai bukunya S. King. Saya belum lama menonton serialnya under the cube, waw sangat fantastis! Alur cerita yg kompleks & banyak mengandung pesan moral. Tapi pernahkah penulis membuka & membaca sebuah forum di www.fe101.net? Atau video²nya BossDarling di www.fe101.org
    Mungkin S. King sudah tau & ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa pengetahuan umum khususnya IPA yg kita pelajari sejak SD bahwa kita berpijak dibatas bumi yang melayang-layang di angkasa, tapi menurutku TIDAK, kita/manusia adalah ciptaan Tuhan yang spesial, makhluk spesial yang tinggal di bumi sebagai pusat alam semesta, kita bukan debu di dalam kumpulan planet yg bertebaran seperti debu karna ada pihak yg ingin menjauhkan manusia dari ketuhanan, menjauhkan keyakinan terhadap sang Pencipta Alam Semesta. So mari kita berbagi wawasan yg bermanfaat untuk sekeliling kita..
    Cheers.. happy week end :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada twitter nggak, mau nanya bukunya lebih lanjut

      Hapus