The Queen of The Tearling
Erika Johansen
Judul asli: The Queen of The Tearling
Pengarang: Erika Johansen
Terbit: tahun 2014
Penerjemah: Angelic Zai-zai
Penerbit: Penerbit Mizan
Cetakan pertama: Januari 2016
Jumlah halaman: 540 hlmSeumur hidupnya, Kelsea hidup terasing di sebuah pondok tengah hutan, dididik keras oleh orangtua angkatnya. Sebagai putri mahkota, Kelsea diungsikan untuk menghindari ancaman Ratu Merah dari Kerajaan Mortmesne. Di usia 17, Kelsea harus mengambil alih takhta Kerajaan Tearling. Sebuah tugas yang tidak mudah, karena banyak pihak mengincar nyawanya.
Perjalanan menuju ibu kota saja sudah penuh marabahaya, Kelsea diserang, diculik, dan nyaris tewas. Dan ternyata menjadi Ratu tidak semudah teorinya, butuh lebih dari sekadar tekad dan nyali. Berhasilkah Kelsea membebaskan Tearling dari penjajahan Mortmesne? Apalagi rakyatnya sendiri pun masih meragukan ratu mereka yang masih hijau ini.
Buku yang menyenangkan untuk dibaca. Ceritanya oke, kalimat yang dipakai ringan, plotnya mengalir, Siapa saja yang baca buku ini akan mudah memahaminya, terhibur dan gak akan bosan. Eits, tapi buku ini sebenernya untuk pembaca dewasa karena ada konten sadis dan pemakaian kata-kata kasar.
Openingnya bagus, dari awal cerita udah banyak rahasia yang bikin penasaran pengen terus baca. Endingnya oke, karena masih sangat banyak misteri yang bakal bikin penasaran dan pastinya kudu beli sekuelnya. Saking banyaknya misteri dan twist jadi menduga-duga yang tidak-tidak. Jangan-jangan ayah Kelsea itu si A, jangan-jangan Kelsea punya kembaran, dst, dsb. Seru!
Satu yang saya bingungkan: settingan tempat dan waktunya. Tearling, Mortesne, dan negara lainnya jelas imajinasi Johansen, tapi kenapa nama ibukota Tearling adalah London Baru?
Buku favorit! Saya rekomendasikan untuk dibaca. Sayang, harganya mahal dan kertasnya kurang sip..