Sabtu, 22 Juli 2017

[Resensi Novel Terjemahan] Second Chance Summer oleh Morgan Matson


Second Chance Summer
Kesempatan Kedua
Morgan Matson

Judul asli: Second Chance Summer
Pengarang: Morgan Matson
Terbit: tahun 2012
Penerjemah: Cindy Kristanto
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama: 2016
Jumlah halaman: 456 hlm

Karena memiliki kakak-adik yang hebat, Taylor Edwards tidak pernah merasa dirinya luar biasa. Orang mengenalnya cuma karena ia selalu kabur saat menghadapi masalah berat. Lalu ayahnya mendapat kabar sangat buruk, sehingga keluarga mereka memutukan untuk berlibur bersama di rumah musim panas
Taylor terakhir ke tempat itu ketika berusia dua belas tahun, dan sama sekali tidak berniat kembali ke sana. Di rumah dekat danau tersebut, ia harus meghadapi orang-orang yang dikiranya sudah ia lupakan, misalnya Lucy, mantan teman baiknya, dan Henry Crosby, pacar pertama, yang sekarang ternyata jadi jauh lebih imut. Maka tiba-tiba Taylor dikepung berbagai kenangan yang igin dilupakannya - namun kali ini ia tak bisa kabur.
Seiring hari-hari di pantai dan malam-malam memandangi bintang, Taylor lalu sdara bahwa ia mendapatkan kesempatan kedua - besama para sahabat, keluarga, bahkan mungkin cinta.

Saya jadi teringat nasihat seorang ibu kepada anaknya yang sedang pilih-pilih buku di sebuah toko buku:
"Beli buku yang ceritanya bisa diambil pelajarannya, gak cuma beli buku asal-asalan aja", ujar ibu itu sambil membantu anak remajanya buat milih novel.
Wow, ibunya keren juga ya hehehe..

Nah, menurut saya buku Second Chance Summer ini termasuk novel remaja yang sarat nasihat. Isinya gak melulu soal cinta anak muda penuh nafsu. Memang buku ini ada cerita cinta remaja 17 tahun, tapi blas gak ada adegan-adegan panasnya. Dan secara keseluruhan buku ini bercerita tentang pentingnya kesempatan kedua. Kesempatan dalam hubungan antar keluarga, sahabat, kekasih, maupun untuk diri sendiri. Bagaimana kita memberikan kesempatan untuk orang-orang yang kita kasihi untuk memperbaiki diri, memperbaiki hubungan yang lama renggang. Memberikan kesempatan memaafkan diri sendiri dan orang lain. Nantinya semua akan baik-baik saja walaupun langit tidak selamanya biru cerah.

Bercerita tentang seorang remaja cewek SMA bernama Taylor yang cenderung melarikan diri ketika menghadapi masalah. Ketika berusia 12 tahun dia bermasalah dengan Lucy (sahabat) sekaligus Henry (pacarnya) sehingga dia kabur tanpa penjelasan apapun dan tidak kembali lagi (jelas bikin Lucy dan Henry jadi super gonduk dan marah). Namun, lima tahun kemudian dia kembali ke kota di mana mantan sahabat dan mantan pacarnya tinggal sebab terpaksa. Ayahnya sakit kanker dan ingin menghabiskan sisa umurnya di kota tersebut. Singkat cerita ketemulah Taylor dengan Lucy dan Henry. Dia gak bisa kabur lagi dan mau tak mau harus meluruskan masalah 5 tahun yang lalu.

Yang bikin penasaran itu sebenernya: ada masalah apa sih antara Taylor, Lucy, dan Henry hingga Taylor memutuskan kabur sehingga hubungan mereka akhirnya putus?


Bukunya bagus. Karakternya membumi, maksudnya kaya kita-kita ini. Cewek biasa-biasa saja, tanpa kelebihan mencolok, sekolah juga gak pinter-pinter amat, grogi kalo disuruh ngomong di depan orang banyak, namun hatinya sangat besar. Alurnya lambat tapi asik buat diikuti. Ada adegan yang bikin mewek juga hahaha. Memang perpisahan karena kematian sering bikin saya baper (ups, spoiler).

Baca deh novelnya. Morgan Matson bisa bikin cerita bagus yang gak melulu soal cinta remaja dan kegalauan karena cinta dan konflik antar cewek karena cinta dan perselingkuhan cinta dsb. Seperti kata ibu di toko buku: cari buku yang bisa diambil pelajarannya. Dan buku ini salah satunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar